KUNINGAN (MASS) - Banyak warga Kuningan yang merasakan suhu udara pagi-pagi dan malam hari terasa "nyecep tiis" atau dingin sekali. Hal ini membuat warga dalam beraktivitas tidak lepas dari jaket tebal.
"Pokoknya udara terasa nyecep tiis pisan. Udara seperti ini bisa menimbulkan sakit karena menembus tulang," ujar Nana Rusmana salah satu warga berkeluh kepada kuninganmass.com.
Sementara dari akun ig bmkg jatiwangi tanggal 27 Juli 2020 suhu udara dingin seperti ini disebabkan adanya pergerakan massa udara dingin dan kering dari Australia ke Asia yang melewati wilayah Indonesia.
"Saat musim kemarau tutupan awan sedikit atau bisa dikatakan tidak ada sehingga bumi ini jadi tak berselimut," sebut dalam akun tersebut
Pada saat tak berselimut, panas yang diserap pada siang hari akan sangat mudah dilepas pada malam hari, sehingga malam hari terasa dingin dari kondisi biasanya.
Prediksi pantauan selama 2 hari terakhir, minimum berkisar 20 udara suhu 23 C. Kondisi ini diprakiraan akan berlangsung hingga bulan September.
Dengan kondisi ini BMKG mengimbauan pada malam hari gunakan pakaian atau selimut yang tebal. Lalu, gunakan krim pelembab kulit agar tidak kering dan ukupi kebutuhan cairan agar tidak dehidrasi..(agus)
EmoticonEmoticon