KUNINGAN (MASSA) - Pada Peringatan Hari Ketahanan Pangan Sedunia, yang diperingati setiap 16 Oktober, Kades Dukuh Badag Kecamatan Suyoto Adi Ardiwinata mengenalkan jenis gen sapi baru kepada bupati.
Jenis baru itu adalah Sapi Pasundan. Pengenalan sapi tersebut di Aula gedung serbaguna Balai Desa Dukuh Badag. Sapi Pasundan merupakan suatu gen sapi yang bisa menjadi ciri khas Desa Dukuh Badag bahkan Kabupaten Kuningan.
Ia mengaku, jenis Sapi yang merupakan eksperimen perkawinan silang itu, merupakan jenis yang memiliki kualitas bagus dan dapat bersaing dengan sapi lokal lainnya seperti sapi Bali atau sapi NTB.
Meskipun Sapi ini memiliki kualitas yang baik. Namun jika tidak dilakukan sosialisasi dan dukungan dari pemerintahnya maka pengembangan Sapi Pasundan tidak akan optimal, ”tandasnya.
Di
Bali lanjut ia, demi mendukung peternak
sapi lokalnya, pemerintah setempat membuat Perda yang salah satu isinya bahwa
restoran dan hotel di Bali harus menggunakan aging sapi lokal dalam pembuatan
menu makanannya.
“Saya
berharap di Kuningan juga bisa seperti itu,”
tandas Sutoyo.
Sementara itu, mendengar
kabar itu Dukuh Badag memiliki program unggulan dalam menciptakan gen sapi unggulan,
sangat merespon baik hal tersebut.
Bahkan
diharapkan program peternakan sapi dapat diikuti oleh kecamatan-kecamtan sekitarnya.
Hal ini agar kelak sapi pasundan dapat
dijadikan salah satu produk unggulan Kabupaten Kuningan.
“Program seperti ini bisa
masuk dalam program desa pinunjul. Hal ini harus dikembangkan. Sapi Pasundan
bisa dijadikan ikon unggulan Kabupaten Kuningan, diharapkan bisa diikuti oleh
desa-desa sekitar,” singkatnya merespon program Sapi Pasundan.
Bupati Acep juga mengharapkan ada sinergisitas DNA
kolaborasi antara peternak dan petani, diantaranya terkai pemanfaatan kotoran
hewannya.
Salah
satunya dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna dalam meanfaatkan kotoran
hewan dalam bidang pertanian atau lainnya.
Dikatakan, program baik ini diharapkan juga bisa
dikolaborasikan dengan pihak-pihak lain, semisal dalam pemanfaatan Kotoran
hewannya untuk menjadi pupuk pertanian.
“Jangan
sampai kotoran ini malah menjadi masalah dikemudian hari, harus dimanfaatkan.
Dengan memanfaatkan teknologi, kotoran hewan bisa didayagunakan untuk produk
lain yang bermanfaat, seperti bio gas, pupuk bahkan bisa jadi batako,” tutur
Acep.
Selain berdiskusi seputar
program sapi unggulan tersebut, bupati juga turut meninjau lokasi kandang sapi
pasundan yang jumlahnya ratusan ekor dan tersentral di satu wilayah.
Disela-sela
tinjauannya, kepada masyarakat sekitar Acep juga turut membagi-bagikan masker
sekaligus mensosialisasikan protokal kesehatan agar Kuningan kembali bebas dari
cengkraman Covid 19.
Selain itu, hadir dalam acara tersebut Kadis Ketahanan pangan dan Pertanian Dr Ukas Suharfaputra, MP, Kadis DPMD Drs H Dudi Pahrudin MSi, Kadis Lingkungan Hidup, Wawan Setiawan, SHut MT dan KadisPorParBud, Dr H Toto Toharudin,MPd.
Kegiatan
yang diikuti oleh para peternak sapi pasundan diikuti Udri Kuwu Cisaat, Risto
Kuwi Sukamaju, Didi Kuwu Citenjo, Rahmat Kuwi Ciangir, Rakum Kuwu Bantar
Panjang, serta Kapolsek dan Koramil Cibingbin. (agus)
EmoticonEmoticon