KUNINGAN (MASS) - Ketua F-Tekkad
Soejarwo mengapresiasi langkah Nuzul Rachdy dengan mendatangi Husnul Khotimah untuk menyampaikan permintaan maaf.
Namun dirinya menyayangkan, saat mendatangi Husnul kenapa harus melibatkan pejabat setingkat bupati. Artinya, dijelaskan Ewo, tidak gentle.
"Kemarin kapasitasnya Bupati, karena bajunya baju CV," ujarnya Rabu (14/10/2020) siang di gedung DPRD Kabupaten Kuningan.
Lalu terkait surat yang dilayangkan dengan kop DPRD, Ewo juga menaruh curiga, juga patut mempertanyakan pada sekertariat, apakah surat itu dikeluarkan lembaga atau pribadi.
"Kalo surat dinas, harusnya diketahui oleh fraksi. Yang saya tahu, fraksi-fraksi tidak mengetahui. Apa sekwan mengetahui adanya proses pembuatan?" ujarnya mempertanyakan.
Isi surat juga dianggapnya rancu. Karena dalam surat tersebut, muncul kata 'kami' tapi juga kata 'saya'.
"Hemat saya, kalo gentle Nuzul Rachdy, harusnya tidak usah mengeluarkan kata kami, karena kan atas nama pribadi," imbuhnya.
Hal yang serupa juga dikemukakan ketua Geram, Idham Malik. Saat diwawancarai, dirinya mengarahkan pembicaraan untuk menyoroti kinerja BK saat ini.
"Ketua BK berjanji, di depan demontran, ketika tidak diselesaikan secara utuh, dia mempertaruhakan jabatannya sebagai ketua BK dan jabatannya sebagai anggota dewan," jelasnya.
Disebutkan Rudi, bahwa saat ini krtua BK dr Toto, secara moril, dan kapasitasnya sebagai ketua BK dan anggota dewan, pertanggungjawabannya berat. (eki/deden)
EmoticonEmoticon