KUNINGAN (MASS) - Bagi para pemburu jajanan dan penjaja kuliner, olahan yang satu ini wajib banget dicoba. Pentol mangkok dari Kedai Ciloknya T.Lyta yang berada di Jalan Otista, Rt / Rw 5/5, Gang Warrior, Kuningan.
Sangat mudah menemukannya, anda hanya perlu masuk ke gang sebelah TK Al Istiqomah, dan jalan lurus. Jalan diujung, akan terpampang nama kedainya. Kedai Cilok T.Lyta.
Kembali soal pentol mangkuk, dari keinginan itu saja sangat 'memprovokasi' keinginan jajan. Selain tampilan yang menggoda, kuah yang warnanya kentara dan tulang belulang juga sangat menantang. Apalagi ditambah penggunaan coet dari tanah liat, kawali bahkan pan sebagai wadah, lebih menarik.
Soal rasa jangan ditanya, sensasi pedas dipadu dengan kesegaran potongan jeruk nipis beserta daunnya masih sangat terasa dan bercampur. Jadi jangan khawatir berbau tulang.
Kuahnya yang segar, tapi juga pedas dan memang selalu berhasil membuat ketaguhan. Bisa dibilang, rasanya memang 'kurang ajar'. Huru-hara yang terjadi di dalam mulut, serta sensasi di lidah, malah membuat kita tak mau berhenti menyuap, padahal sudah jelas panas dan pedas.
Soal rasa cilok dan pentolnya pun demikian. Teksturnya yang kenyal membuatnya tak sulit digigit, tapi juga tak terlalu mudah lebur. Apalagi, selain acinya yang kenyal, didalamnya terdapat daging yang juga kenyal. Cocok segala usia.
"Disini memang khasnya begitu, semua olahan terdapat cilok dan tulang belulang. Jadi tulang itu, bukan sebagai toping a," ujar sang pemilik, Lyta Listiawati pada kuninganmass.com Sabtu (17/10/2020) siang.
Sang pemilik merupakan orang yang ceria dan seru. Pada kuninganmass.com, Lyta sempat bercerita bahwa usaha yang sudah dimulai sejak tahun 2017 itu, awalnya hanya berupa cilok kuah.
"Tidak (ada rencana nambah cabang, red) soalnya semua dimasak sendiri a. Ada pegawai juga ya bukan yang masak, karena kan beda tangan suka beda rasa," ujarnya sembari menjelaskan rahasia masakannya bisa konsisten, yakni satu tangan pemasak.
Kedai Cilok T.lyta sendiri mulai buka dari pukul 10.00 pagi sampai pukul 15.30 sore. Menurut Lyta, masakan serba pedas memang cocok dimakan siang hari.
"Waktu yang tepat, ya jam makan siang. Panas-panas makin panas," sebutnya diselingi tawa. (eki)
EmoticonEmoticon